LAPORAN PRAKTIKUM
INSTRUMENTASI
MIKROPIPET
Hari dan
Tanggal Praktikum
Hari : Selasa
Tanggal : 5 Maret 2013
Tempat : Laboratorium Kimia
Analitik, Jurusan Analis Kesehatan
I.
Judul
“Akurasi dan Presisi Mikropipet”
II. Tujuan
Tujuan praktikum ini adalah :
1.
Dapat menggunakan mikropipet dengan baik dan benar.
2.
Dapat melakukan aplikasi perhitungan dalam mencari nilai akurasi dan
presisi mikropipet.
III.
Dasar Teori
Mikropipet
(micropipet) adalah suatu alat yang digunakan untuk memindahkan cairan dalam
jumlah kecil secara akurat. Penggunaan pipet gelas seperti pipet ukur dan pipet
gondok tidak mempunyai akurasi yang tinggi untuk volume kurang dari 1 ml.
Sehingga pada pemindahan cairan dengan volume kecil kurang dari 1000
microliter, orang cenderung menggunakan mikropipet, biasa juga disebut dengan
pipet otomatis. Pipet otomatis ini mempunyai akuraritas dan presisi yang lebih
baik dari pada pipet gelas. Disamping itu setiap pipet dapat diset berapapun
volumenya selama dalam range volume pipet. Ada beberapa macam merek mikropipet
yang beredar dipasaran seperti Gilson, Pipetman, dll.
Meskipun
produk mikropipet telah dirancang akurat dan presisi oleh pabriknya, alat tersebut
tetap harus dikalibrasi jika digunakan untuk laboratorium yang terakreditasi. Ada
beberapa macam mikropipet yang biasa dipakai di laboratorium, seperti misalnya
merk Gilson ada tertulis P20, P200 dan P1000 pada kepala pipet.
1. P20
dimaksudkan untuk memipet larutan pada volume antara 2 - 20 ul
2. P200
untuk memipet larutan pada volume antara 20 – 200 ul
3. P1000
untuk memipet larutan pada volume antara 100 – 1000 ul
Bagian-bagian
dari mikropipet terdiri dari Automatic Pipettor dan Pipette tips. Automatic
Pipettor berfungsi untuk memompa cairan yang akan dipindahkan dengan volume
yang telah diset, sedang Pipette tips merupakan pasangan mikropipet yang
berfungsi untuk menampung cairan yang dipompa.
Akurasi
maksudnya kedekatan volume yang di keluarkan terhadap volume yang diset di
pipet. Akurasi ini ditunjukkan dari angka rata-rata eror, penyimpangan
pengukuran berulang terhadap volume yang diset. Sedang presisi adalah
reprodusibiliti pengukuran individual untuk volume yang sama. Presisi
ditunjukkan oleh standar deviasi (SD).
Akurasi relatif
secara umum adalah 1% atau kurang, sedang presisi kurang dari 0,5 % kecuali
digunakan volume terkecil yang dianjurkan dari model. Gunakan mikropipet yang
sesuai dengan volume yang akan diukur/dipipet. Menggunakan pipet dibawah volume
yang dianjurkan akan menghasilkan kesalahan yang lebih besar.
Untuk mendapatkan reprodusibilitas
optimal ikuti saran sebagai berikut :
1.
Konsisten dalam Kecepatan dan
Kehalusan saat menekan dan melepaskan penyedot.
2.
Tekanan yang konsisten dalam penekanan
penyedot pada pembatas pertama.
3.
Kedalaman penyedotan yang cukup dan
konsisten.
4.
Posisi pemipetan hampir vertikal.
5.
Jangan sampai ada gelembung udara.
6.
Jangan pernah meninggalkan pipet pada
posisi mendatar apalagi terbalik saat tip terisi sampel.
IV.
Alat dan Bahan
A. Alat
Alat yang digunakan
dalam praktikum ini adalah :
1.
2 buah Gelas kimia ukuran 50 mL
2.
Neraca analitik
3.
Mikropipet tip kuning
4.
Tip disposable
B.
Bahan
Bahan yang digunakan
dalam praktikum ini adalah :
1.
Aquades
V.
Cara Kerja
1. Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan di atas meja
kerja.
2. Membilas gelas kimia yang akan digunakan menggunakan aquades.
3. Menuangkan aquades ke dalam gelas kimia sebanyak 25 mL.
4. Mempersiapkan mikropipet tip kuning yang akan digunakan dan
mengaturnya sesuai volume zat yang akan diambil.
5. Menimbang berat larutan menggunakan neraca analitik.
a. Mengatur volume pada mikropipet dengan cara memutar knop
pengatur volume.
b. Memasang tip disposable pada mikropipet.
c. Meletakkan gelas kimia kosong ke dalam neraca analitik.
d. Menge-nol-kan neraca dengan menekan tombol Terr.
e. Membuka penutup neraca bagian atas.
f.
Menekan thumb knop sampai
hambatan pertama (first stop) jangan ditekan lebih dalam lagi.
g. Memasukkan tip ke dalam cairan sedalam 3-4 mm.
h. Menahan pipet dalam posisi vertical kemudian melepaskan tekanan
dari thumb knop secara perlahan maka cairan akan masuk ke tip.
i.
Memindahkan ujung tip ke
gelas kimia yang berada di dalam neraca analitik.
j.
Menekan thumb knob sampai
hambatan kedua(second stop) selama 2 detik maka semua cairan akan keluar dari
ujung tip.
6. Mencatat berat aquades.
7. Melakukan langkah 5 sebanyak sepuluh kali.
8. Mengukur suhu aquadest dengan thermometer.
VI.
Hasil dan
Pengamatan
No
|
Hasil
Penimbangan (gr)
|
Berat Aquadest
(gr)
|
1
|
0,0452
|
0,0452
|
2
|
0,1002
|
0,0550
|
3
|
0,1495
|
0,0493
|
4
|
0,2009
|
0,0514
|
5
|
0,2508
|
0,0499
|
6
|
0,2983
|
0,047
|
7
|
0,3490
|
0,0507
|
8
|
0,3992
|
0,0502
|
9
|
0,4488
|
0,0496
|
10
|
0,4974
|
0,0486
|
Suhu aquadest : 27,5o C
Volume mikropipet : 50 µl
= 0,05 ml
VII.
Perhitungan
A. Rata-rata
berat aquadest
Menghitung
rata-rata berat aquadest yang ditimbang :
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Jadi
rata-rata berat aquadest yang ditimbang adalah 0,03874 gram.
B. Berat
jenis aquadest pada suhu 27,5o
Diketahui
|
:
|
T
|
=
|
27,5o C
|
|
|
Berat jenis aquades pada suhu 27o C
|
=
|
0,9965
|
|
|
Bj aquades pada suhu percobaan :
|
||
|
|
27
0,9965
28
0,9963
|
|
|
Ditanya
|
:
|
Berat jenis aquades pada suhu 27,5o C
|
=
|
?
|
Jawab
|
:
|
Z
|
=
|
BJ pada suhu 27oC – (selisih
suhu-selisih Bj)
|
|
|
|
=
|
|
|
|
|
=
|
|
|
|
|
=
|
|
|
|
|
=
|
|
Jadi,
berat jenis aq pada suhu 27,5o C adalah 0,9964.
C. Volume percobaan
Diketahui
|
:
|
|
=
|
|
|
|
Bj aq
|
=
|
0,99640
|
Ditanya
|
:
|
Vpercobaan
|
=
|
?
|
Jawab
|
:
|
Vpercobaan
|
=
|
|
|
|
|
=
|
|
|
|
|
=
|
|
Jadi,
Vpercobaan adalah 0,038879 ml.
D. Inakurasi
(d%)
Diketahui
|
:
|
Vpercobaan
|
=
|
0,38879
|
|
|
V0
|
=
|
0,05 ml
|
Ditanya
|
:
|
d%
|
=
|
?
|
Jawab
|
:
|
d%
|
=
|
|
|
|
|
=
|
|
|
|
|
=
|
|
|
|
|
=
|
|
Jadi,
d% adalah – 22,22%
E. Standar
Deviasi
x
|
|x-Xrata-rata|
|
|x-Xrata-rata|2
|
0,0452
|
0,00646
|
0,0000417316
|
0,0550
|
0,01626
|
0,0002643876
|
0,0493
|
0,01056
|
0,0001115136
|
0,0514
|
0,01266
|
0,0001602756
|
0,0499
|
0,01116
|
0,0001245456
|
0,0475
|
0,00876
|
0,0000767376
|
0,0507
|
0,01196
|
0,0001430416
|
0,0502
|
0,01146
|
0,0001313316
|
0,0496
|
0,01086
|
0,0001179396
|
0,0486
|
0,00986
|
0,000972196
|
Total
|
0,0021310752
|
Jawab
|
:
|
SD
|
=
|
|
|
|
|
=
|
|
|
|
|
=
|
|
|
|
|
=
|
|
|
|
|
=
|
0,0154
|
Jadi,
Standar Deviasi nya adalah 0,0154.
F. Impresisi
(CV%)
CV%
|
=
|
|
|
=
|
|
|
=
|
|
Jadi impresisi-nya adalah 39,75 %.
VIII.
Pembahasan
Akurasi adalah
kedekatan volume yang di keluarkan terhadap volume yang telah diatur di pipet.
Akurasi ini ditunjukkan dari angka rata-rata eror, penyimpangan pengukuran
berulang terhadap volume yang diatur. Sedang presisi adalah reprodusibiliti
pengukuran individual untuk volume yang sama. Presisi ditunjukkan oleh standar
deviasi (SD).
Akurasi dan
presisi akan semakin baik jika nilai inakurasi dan impresisinya semakin rendah,
begitu pula jika inakurasi dan impresisinya semakin tinggi maka akurasi dan
presisinya akan semakin buruk.
Pada percobaan
ini didapatkan inakurasi sebesar -22,22 % maka akurasinya 122,22 %, sedangkan
impresisi sebesar 39,75 % maka presisinya 60,25 % maka pada percobaan ini
hasilnya belum baik.
IX.
Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan,
didapatkan inakurasi sebesar 22,22 % dan impresisi sebesar 39,75 %.
X.
Referensi
·
RA.Day
dan A.L Underwood.1994.Analisa Kimia
Analitik Kuantitatif penerjemah Drs.R.Soendoro.Jakarta : Erlangga
·
http://lansida.blogspot.com/2010/10/cara-menggunakan-micropipet.html
XI.
Pengesahan
|
Yogyakarta,11
Maret 2013
|
Pembimbing
Tim
Instrumentasi
|
Praktikan
Norma Ayunita
NIM
P07134112072
|